Nah, dari Mbah Eling, garis kesulungan laki-laki itu turun pada bapak, karena meskipun bapak merupakan anak kedua, anak pertama Mbah Eling adalah perempuan. Dia adalah Budhe Emi, atau yang lebih kukenal sebagai Budhe Sis. Dari bapak, turunlah garis kesulungan itu padaku, anak laki-laki pertama dalam keluarganya. Penurunan kesulungan laki-laki itu bapak ceritakan padaku, membuatku lumayan bangga. Bangga bukan karena aku gila hormat, melainkan karena aku bisa terlibat dalam garis yang bagiku menarik itu.
Hanya, setelah aku berpikir lagi, karena aku akan menjadi imam dan selibat, lalu bagaimana nasib garis kesulungan laki-laki itu ya? Jangan-jangan karena aku, garis tersebut menjadi putus dan berhenti. Waduh, piye jal?
Nggak tahu deh. Intinya, di sini aku ingin menampilkan beberapa foto Mbah Eling di blog pribadiku ini.
Seneng lihat Mbah Eling pose begini. Kelihatan bahagia.
"Mbah, mbah, kamera sebelah sini, mbah."
By the way, si Ovi, adiknya Okky, tambah gede tambah cantik aja.
Tuh, lihat. Cantik ya dia.
Kalau ini, Mbah Eling edisi metal. Grandpa, you rock!
Dalam tatapan kasih Mbah Eling.
"Panas, Mbah?"
Mbah Eling di rumah. Eh, coba perhatikan si Adven yang duduk di bawah deh.
Nah, ini penampakan si Adven yang duduk di bawah tadi.
Mbah Eling dan Mbah Putri
Judi Marsana, anak kedua Mbah Eling, dan keluarganya.
Cr: Akun facebook Okky, Adven, dan dokumentasi pribadi.
---------- :'))) ----------
No comments:
Post a Comment