Adultery, diterjemahkan dalam bahasa dengan judul Selingkuh, adalah novel terbaru Paulo Coelho. Novel tersebut mengisahkan pergulatan hidup seorang perempuan bernama Linda. Di satu sisi, Linda pantas dikagumi dan dicemburui oleh semua perempuan di dunia. Ia sukses dalam segala hal, baik dalam karir maupun dalam hidup rumah tangga. Namun, di sisi lain Linda juga mengalami gelisah yang tak berkesudahan, yang senantiasa menghantui malam-malamnya. Ia nyaris depresi, sampai kemudian petualangan-petualangan yang ia tempuh mengantarkannya pada akhir yang penuh makna.
Berikut saya tuliskan beberapa kutipan dalam novel tersebut yang berhasil menarik perhatian saya.
“Seperti yang tanpa ragu kausadari, aku bertanya apakah kau
bahagia karena aku mengenali diriku dalam dirimu. Kemiripan saling menarik satu
sama lain.”
“Dan semua ini membuat kita merasa tua, membuat kita merasa
bahwa kita menjalani kehidupan yang membosankan dan tanpa petualangan sementara
kulit kita semakin kendur, dan berat badan kita terus bertambah. Dan sekalipun
demikian kita merasa harus menekan emosi dan gairah kita karena tidak sesuai
dengan apa yang kita sebut ‘kedewasaan’.”
“Aku kembali dapat merasa, dan aku dapat mencintai sesuatu
yang tidak dapat kumiliki.”
“Aku tidak bisa menghabiskan hidupku mencoba menyenangkan
hati orang lain.”
“Aneh rasanya setiap kali bertemu teman-teman sekolah yang
lama, kita selalu berpikir mereka tidak berubah sama sekali, bahkan meskipun
yang paling lemah telah tumbuh kuat, yang paling cantik akhirnya menikah dengan
monster, dan orang-orang yang sepertinya dulu sangat akrab telah renggang dan
tidak saling bertemu bertahun-tahun lamanya.”
“Ini bukan cinta (ataukah cinta?), tetapi itu tidak penting.
Cintaku adalah milikku dan aku bebas menawarkannya pada siapa pun yang kupilih,
bahkan kalaupun itu bertepuk sebelah tangan.”
“Aku senang dengan pikiran terakhir itu: aku bebas untuk
mencintai siapa pun di dunia ini. Aku dapat memutuskan siapa orangnya tanpa
perlu meminta izin siapa pun.”
“Sekarang, jangan bilang kau tidak tahu jalan ke hatiku,
karena kau sudah masuk ke sana beberapa kali sebelumnya, baik di masa lalu
maupun masa kini.”
“Untuk menemukan damai di surga, kita harus menemukan kasih
di bumi. Tanpa kasih, kita tidak berharga.”
“Tidak ada yang sebuta orang yang tidak ingin melihat.”
“Setiap orang memiliki sisi gelap.”
“Kita binatang yang tidak mungkin dapat dimengerti.”
“Kita selalu mempraktikkan kendali diri, mencoba menghalangi
si monster keluar dari tempatnya bersembunyi.”
“Kita bukan orang yang semula kita inginkan. Kita adalah
yang dituntut masyarakat. Kita adalah apa yang dipilih orangtua kita. Kita
tidak ingin mengecewakan siapa pun; kita memiliki kebutuhan yang besar untuk
dicintai.”
“Ketika kita melepaskan sisi gelap kita, sisi itu akan
menutupi sepenuhnya sisi terbaik di dalam diri kita.”
“Begitulah cara para diktator lahir. Mula-mula secara umum
mereka memiliki niat baik, tetapi sedikit demi sedikit, demi melakukan apa yang
mereka anggap adalah demi ‘kebaikan’ rakyat, mereka menggunakan hal terburuk
dalam sifat manusia: teror.”
“Post Tenebras Lux. Setelah gelap, terang.”
“Dan sekarang anak-anakku mempelajari Calvin di sekolah
seolah-olah dia seorang tokoh pencerahan, laki-laki dengan gagasan-gagasan baru
yang membebaskan kita dari kuk aliran Katolik. Seorang revolusioner yang layak
dihormati oleh generasi-generasi masa depan.”
“Saat sejarah ditulis oleh para penakluk, tak seorang pun
sekarang mengingat kekejaman Calvin. Sekarang dia dipandang sebagai tabib bagi
jiwa-jiwa, tokoh reformasi besar, orang yang menyelamatkan kita dari bidah
Katolik, dengan para malaikat, santa, perawan, emas, perak, pengampunan dosa,
dan korupsinya.”
“Malam, dengan segenap pesonanya, adalah juga jalan menuju
pencerahan. Seperti halnya sumur yang gelap memiliki air yang memuaskan dahaga
di bagian dasarnya, malam, yang misterinya membawa kita lebih dekat kepada
misteri Tuhan, memiliki api yang dapat mengobarkan jiwa kita yang tersembunyi
di balik bayang-bayangnya.”
“Akan tiba waktunya ketika kekalahan tak terelakkan, tetapi
setidaknya kita bertarung sampai akhir.”
“Aku membuka tirai-tirai di kantorku dan melihat orang-orang
di luar sana, ada yang berjalan dan bergandengan tangan tanpa harus mencemaskan
tentang konsekuensi. Tapi aku tidak dapat menunjukkan cintaku.”
“Dan sering kali ada senyum di wajah kita dan sepatah kata
penyemangat, karena tak seorang pun dapat menjelaskan rasa kesepiannya kepada
orang lain, terlebih jika mereka tidak pernah sendirian.”
“Tetapi mereka bersikeras ini hanyalah masa-masa pelik atau
depresi karena mereka takut menggunakan kata yang tepat dan mengerikan: rasa
kesepian.”
“Mimpi selalu riskan, karena ada harga yang harus dibayar.”
“Tapi ini bukan tentang meminta izin. Kau menoleh ke
belakang dan melihat kau juga dulu berpikir seperti orang-orang yang
mendakwamu. Dulu kau juga mengutuk orang-orang yang kauketahui berselingkuh dan
membayangkan jika kau tinggal di tempat lain, hukumannya bisa saja hukum rajam.
Sampai ketika kau mengalaminya sendiri. Barulah kau menciptakan ribuan alasan
untuk perilakumu dan berkata kau berhak untuk bahagia, bahkan kalaupun hanya
sebentar, karena kesatria-kesatria pembunuh naga hanya ada dalam kisah-kisah
dongeng.”
“Laki-laki berselingkuh karena hal itu ada dalam kode
genetik mereka. Seorang wanita melakukannya karena dia tidak memiliki cukup
martabat; ditambah jika dia menyerahkan tubuhnya, dia pada akhirnya selalu
memberi sekerat hatinya. Kejahatan sejati. Sebuah pencurian. Ini lebih buruk
daripada merampok bank, karena jika suatu hari nanti wanita itu ketahuan (dan
dia selalu ketahuan), dia akan menciptakan kerusakan telak pada keluarganya.”
“Bagi kaum laki-laki ini hanyalah ‘kesalahan tolol’. Bagi
kaum wanita, rasanya seperti kejahatan spiritual terhadap semua orang yang
mengelilinginya dengan kasih sayang dan mendukungnya sebagai seorang ibu dan
istri.”
“Kalau berhubungan dengan perselingkuhan, mediasi hanya
membantu sedikit atau tidak sama sekali. Dalam kasus ini, orang tersebut
gembira dengan apa yang sedang berlangsung. Mereka menjaga keamanan hubungan
mereka dan pada saat yang sama juga mengalami petualangan. Ini situasi yang
ideal.”
“Apa yang mendorong orang-orang melakukan perselingkuhan?”
“Jika orang yang menikah, demi entah alasan apa pun,
memutuskan untuk mencari pasangan yang lain, ini tidak selalu berarti hubungan
pasangan itu tidak berjalan dengan baik. Saya juga tidak percaya seks adalah
motif utama. Ini lebih karena perasaan bosan, karena lenyapnya gairah hidup,
karena ketiadaan tantangan. Ini campuran berbagai faktor.”
“Apakah Anda memperhatikan bahwa manusia lebih takut pada
laba-laba dan ular daripada kendaraan, terlepas dari fakta bahwa kematian
karena kecelakaan lalu lintas lebih sering terjadi? Ini karena pikiran kita
masih hidup di zaman-zaman manusia gua, ketika ular dan laba-laba adalah
sesuatu yang mematikan. Hal yang sama berlaku pada kebutuhan seorang laki-laki
untuk memiliki beberapa wanita. Pada zaman itu laki-laki pergi berburu, dan
alam mengajarinya bahwa melestarikan jenisnya adalah prioritas; kau harus
menghamili sebanyak mungkin wanita.”
“Siapa pun yang mengatakan ‘cinta cukup’ itu berbohong.
Cinta tidak cukup dan tidak pernah cukup.”
“Setelah menikah tiga tahun, seseorang sudah tahu dengan
persis apa yang pasangannya inginkan dan pikirkan. Pada jamuan-jamuan makan
malam kita harus mendengarkan kisah-kisah yang sama yang telah kita dengar
berulang kali, selalu berpura-pura terkejut dan, sesekali, harus mengkonfirmasi
mereka. Seks berubah dari gairah menjadi kewajiban, dan itulah sebabnya jadi
semakin jarang dilakukan.”
“Cinta saja tidak cukup. Aku harus jatuh cinta pada suamiku.”
“Cinta bukan hanya perasaan; cinta adalah seni. Dan layaknya
seni apa pun, cinta tidak hanya membutuhkan inspirasi, melainkan juga banyak
kerja keras.”
“Aku memaku tatapanku pada suamiku; semua orang yang
berbicara di depan publik harus memilih seseorang sebagai pendukung.”
“Dapatkah kau melatih dirimu untuk mencintai laki-laki yang
tepat? Tentu saja bisa. Masalahnya adalah melupakan tentang laki-laki yang
salah, laki-laki yang melintas lewat dan masuk tanpa izin ke dalam pintu yang
dibiarkan terbuka.”
“Kurasa, sebenarnya, aku yakin semua orang yang menikah
selalu memiliki seseorang yang diam-diam ditaksirnya. Itu terlarang, dan
bermain-main dengan yang terlarang itulah yang membuat hidup menarik.”
“Tak ada sesuatu pun yang terjadi tanpa usaha. Kau harus
memiliki iman. Dan untuk itu, kau harus menghancurkan tembok-tembok prasangka,
dan itu membutuhkan keberanian. Untuk memiliki keberanian, kau harus
mengalahkan ketakutanmu. Dan begitulah seterusnya dan selanjutnya. Marilah kita
berdamai dengan hari-hari kita.”
“Mengejar impian-impian ada harganya. Itu mungkin berarti
meninggalkan kebiasaan-kebiasaan kita, mungkin mengharuskan kita mengalami
kesengsaraan, atau mungkin mengantar kita pada kekecewaan, dan sebagainya.
Tetapi sebesar apa pun bayarannya, itu tak pernah semahal harga yang harus
dibayar orang-orang yang berhenti hidup. Karena pada suatu hari mereka akan
menoleh ke belakang dan mendengar hati mereka sendiri berkata: ‘Aku sudah
menyia-nyiakan hidupku’.”
“Aku takut memperdaya diriku sendiri, bahwa aku memandang
kenyataan seperti yang kuinginkan terjadi dan bukan seperti yang sesungguhnya
terjadi.”
“Cinta selalu berubah. Menurutku Jet d’Eau adalah monumen
paling indah untuk dicintai yang diciptakan kesenian manusia, karena monumen
ini juga tak pernah sama, selalu berubah.”
“Mengapa kita ingin hidup selamanya? Karena kita ingin hidup
satu hari lagi bersama orang di sisi kita.”
“Hidup bukanlah liburan panjang, melainkan proses
pembelajaran yang terus-menerus.”
Fine
No comments:
Post a Comment